CERITA RIWAYAT HIDUP
Assalamualaikum
warohmatullahiwabarokatu....
Saya Nurmia noviantri lahir di kp.cimarga 03 november
1996. Saya anak perempuan yang dilahirkan dari keluarga sederhana. Saya tinggal
dan di besarkan di kota rangkasbitung, lebak provinsi banten. Orang tua saya
asli rangkasbitung dan keturunan sunda. Ayah saya adalah wiraswasta dengan bidang jasa tambal ban, sedangkan ibu saya
adalah ibu rumah tangga. Saya anak pertama dari 3 bersaudara. Adik saya duduk
di bangku 2 SMP dan 6 SD yang masih membutuhkan banyak biaya.
Saya lulus dari SDN Margajaya 1 kp.cimarga pada tahun
2008. Jarak rumah saya kesekolah kurang lebih 2 KM, saya biasanya kesekolah
naik angkutan umum yang biasanya menghabiskan biaya Rp 600 pulang pergi setiap
harinya sedangkan uang saku saya perhari Rp 1000, saya biasa menggunakan sisa dari uang saku
saya untuk jajan atau keperluan iuran kelas. Saya sering jalan kaki kesekolah
hal tersebut karena saya ingin mempunyai uang jajan lebih. Selama saya
bersekolah di SDN Margajaya 1, alhmadulilah saya selalu masuk dalam urutan 3
besar. Waktu SD saya menyukai pelajaran matematika dan menggambar, saya pernah
dipilih untuk mewakili SDN Margajaya 1 dalam lomba matematika dan menggambar tingkat kecamatan, alhamdulilah dalam bidang
matematika saya mendapatkan juara 3 dan dalam lomba menggambar saya mendapatkan
juara harapan 2. Selain bersekolah di SDN Margajaya 1 saya juga belajar di
madrasah/ MI pada sore hari nya, alhamdulilah selama saya sekolah di SDN
Margajaya 1 dan MI gratis. Dengan semangat juang yang tinggi dan kemauan yang
besar, selama di SDN dan MI saya slalu mendapatkan peringgkat kelas dan menjadi utusan untuk berbagai macam lomba.
Banyak
hal yang memotivasi saya untuk terus bersekolah, salah satunya adalah karna
saya adalah orang kampung maka saya tidak boleh kampungan dan tidak
berpengetahuan. Selain itu hal yang paling memotivasi saya adalah keadaan
ekonomi keluarga saya, yang dapat dikatakan kelas ekonomi bawah, maka saya harus menjadi anak yang
berprestasi agar nantinya saya dapat membantu keluarga dan memperbaiki keadaan
keluarga saya.
Dikampung
cimarga hampir sebagian warganya putus sekolah atau hanya lulus SD. Dan banyak
juga teman saya yang selepas SD langsung menikah atau bekerja di PRT di
beberapa kota. Dari sana saya bertekad untuk keluar dari kebiasaan yang ada di
kampung saya. Dengan segala keterbatasan dalam kususnya bidang ekonomi saya
melanjutkan pendidikan ke sekolah tingkat pertama. Saya bersekolah dan mondok
di ponpes modern Darussa’adah yang sebagian besar siswanya dari golongan
ekonomi menengah. Pada umumnya pondok pesantren modern terkenal dengan bayaran
yang cukup mahal, tapi alhamdulilah karna orang tua saya mendukung dan mendoakan saya, Allah melancarkan niat
baik saya, maka pada saat itu ada tawaran masuk pesantren DAARUS’SAADAH dengan keringanan biaya, pada saat itu biaya perbulan
adalah Rp 250.000,
karna saya mendapatkan keringanan
biaya, saya hanya membayar Rp 100.000 /bulan,kesempatan yang sangat
luar biasa dan sungguh rezeki yang harus disyukuri.
Selama
di MTS Daarussaadah saya selalu menduduki peringkat 3 besar. Di MTS
Daarussaadah, saya tidak hanya mengikuti kegiatan formal akan tetapi saya juga
mengikuti non formal, seperti; basket ball, pencak silat, dan badminton serta kegiatan pondok lainnya
seperti muhadoroh, muhajahah, muhadasah dan lain sebagainya. Dimana
kegiatan-kegiatan tersebut telah memberikan manfaat yang dapat saya rasakan
sampai saat ini. Saat MTS saya juga
mengikuti kegiatan IPPNU ( Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama ) yang bergerak
dalam bidang latihan dasar kepemimpinan santri. Pada tahun 2011 saya lulus dari
MTS Daarussaadah dengan hasil yang cukup memuaskan.
Saya
melanjutkan SMA di pesantren modern yang sama, yaitu SMA Daarus’saadah dan
tetap mendapatkan peringanan,
yah walaupun memang harga bayaran perbulannya pun meninggkat,dengan dukungan
dan kerja keras orang tua saya,mereka banting tulang tak kenal malu tak kenal
panas ataupun kedinginan ,pada saat saya SMA memang pada saat itu orang tua
saya berenisyatif untuk dagang bunga di pinggir jalan,rintangan demi rintangan
ledekan demi ledekan memang sudah tak asing bagi saya,akan tetapi adanya
ledekan dan dan rintangan yang saya harus lalui membuat saya untuk harus tegar
dan semangat, karna saya berfikir ini lah keadaan saya saat ini dan inilah
keadaan orang tua saya saat ini,tapi saya yakin Allah mempunyai rencana yang
jauh lebih indah dari ini.
Ketika
di pondok pesantren selalu ada namanya pergantian pengurus atau lebih familiar
di sebut mudabir dan mudabiroh ketika akir
semester kelas 2 SMA , ketika itu saya mendapatkan jabatan
yang bisa di katakan tidak terlalu rendah yaitu sebagai bagian bahasa atau
disebut kismu lugoh yang mana kita saya dan teman teman saya yang 3 orang ini
di tuntut untuk pintar dalam bernahasa karna kita secara tidak langsung rajanya bahasa ,maka dari itu semakin besar
kita maka akan semakin besar pula tanggung jawab kita, maka pada kesempatan ini
saya terus menggali dan memperbanyak kosa kata bahasa saya, karna pada dasarnya
di pondok pesantren itu hanya menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa arab dan
bahasa inggris.
Tahun
2014 saya lulus dari SMA pondok
pesantren DAARUS’SAADAH dengan
syarat kelulusan hapal qur’an 12 surat. Senang lah hati saya bangga lah
keluarga saya karna saya bisa melewati semua itu, akan tetapi ternyata ketika
saya lulus dari pesantren DARUSSADAH ini Allah mentakdirkan saya untuk tidak
langsung meninggalkan pesantren ini begitu saja , ternyata pimpinan pesantren
turun langsung untuk memilih orang orang yang alhamdulilah bisa dikatakan santri teladan mengabdi di
pesantrennya selama 1 tahun.
Sangat begitu banyak cobaan menjadi seorang guru yang kecil dan tidak
berpengetahuan luas. Maka dari itu saya tidak ingin hanya sekolah yang hanya
tamatan SMA ingin rasanya saya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tapi
apalah daya saya tak punya keberanian untuk berbicara kepada orangtua, karna
orang tua saya bukanlah orang yang mampu. Saya pulang kerumah setelah 1 tahun
mengabdi di pondok.
Dengan
hati yang ketakutan saya pun nekad untuk berbicara bahwa saya ingin kuliah, nangis
lah orang tua saya,mereka menangis bukan karna mereka tak ingin untuk
mensekolahkan saya, tapi karana faktor ekonomilah yang membuat mereka tertekan,
subhanallah dengan tekad yang kuat dan susah payah ternyata mereka mengumpulkan uang sedikit demi sedikit
sehingga terkumpulah uang agar saya bisa kuliah, dengan saya mendaftarkan
diri ke UIN Syarif Hidayatullah dengan bismilah saya mengikuti berbagai proses
agar masuk ke perguruan negri ini, karna yang lebih saya takutkan adalah saya
hanya mengikuti 1 tes, berbeda dengan teman-teman saya yang mengikuti berbagai
tes dan berbagai universitas karna memang mereka ada kecukupan uang, dan
alhamdulilah Allah mengabulkan doa saya dan doa semua orang yang mendukung saya
termasuk orang tua tercinta, dengan jalur mandiri yang saya ikuti saya LULUS.
Ya allah senangnya luar biasa, tapi perjuangan orang tua saya tidak cukup
sampai disini, dengan mempersiapkan uang daftar ulang dan lain sebagainya orang
tua saya rela pinjam kemanapun agar saya menjadi mahasiswa UIN jakarta, maka
dari itu ingin rasanya saya tidak
membebani orang tua lagi. saya ingin kuliah dengan tidak
sepeserpun untuk minta kepada orang tua, maka dari itu saya mengikuti tes
BEASTUDI ETOS 2015 semoga allah melancarkan segala urusan kuliah saya dan niat
baik saya, semoga saya bisa menjadi sarjana hukum ekonomi syariah yang handal
dan taat kepada Allah. Amiiiiin.
Wassalamualaikum
warohmatullahiwabarokatu...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar